.popular-posts ul{padding-left:0px;} .popular-posts ul li {background: #FFF url(http://4.bp.blogspot.com/-oOVUW06ghgo/UHwuqL9TltI/AAAAAAAAGKU/Nj4DQnvft8k/s1600/1.gif) no-repeat scroll 5px 10px; list-style-type: none; margin:0 0 5px 0px; padding:5px 5px 5px 20px !important; border: 1px solid #ddd; border-radius:10px; -moz-border-radius:10px; -webkit-border-radius:10px; } .popular-posts ul li:hover { border:2px solid #6BB5FF; background:#000000; } .popular-posts ul li a:hover { text-decoration:none; color:#FFF8DC; } .popular-posts .item-thumbnail img { webkit-border-radius: 100px; -moz-border-radius: 100px; border-radius: 100px; -webkit-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); -moz-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); }

Kamis, 20 Oktober 2016

LAPORAN BIOLOGI TENTANG PENGARUH CAHAYA PADA PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU



 Ini aku share laporan praktikum saat aku SMA,semoga bermanfaat.

LAPORAN BIOLOGI
Tentang Pengaruh cahaya pada Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

O
L
E
H

Nama: Hidayanti
Kelas: XII IPA 1
Guru Pembimbing: Nurul Aini Spd

SMA NEGERI 1 SUNGAI PANDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan laporan pengamatan tentang Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang hijau.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pengamatan yang telah kami dilaksanakan.
Pelaksanaan penelitian ini diuraikan secara jelas pada laporan kegiatan ini, diantaranya : tujuan yang hendak dicapai, sasaran pelaksanaan kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan.
Laporan kegiatan ini tidak luput dari kesalahan karena kami hanya manusia biasa yang tidak sempurna semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur dalam pelaksanaan pengamatan dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.


Alabio ,19 Agustus 2015

          Penulis








 


DAFTAR ISI

vKata Pengantar……………………………………………………………………………….i
vDaftar Isi…………………………………………………………………………………………ii
*PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..1
C.     Tujuan……………………………………………………………………………………………...1
D.     Manfaat ………………………………………………………………………………………….2
*LANDASAN TEORITIS
A.     Teori Dasar……………………………………………………………………………………3
B.     Hipotesis………………………………………………………………………………………..4
C.     Variabel Penelitian……………………………………………………………….……….4
D.     Definisi Operasional Variabel……………………………………………….………4
*METODE PENELITIAN
A.     Alat dan Bahan……………………………………………………………………….……..5
B.     Cara Kerja……………………………………………………………………………………..5
C.     Hasil Data (Tabel Pengamatan)……………………………………………..…….6
D.     Diskripsi…………………………………………………………………………………………6
E.     Analisis Data……………………………………………………………………….…………7
*PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………


 

PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Cahaya matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk  hidup di dunia. Baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari dan air sangat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil dibuat dari hasil – hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak.
 Kami masih merasa banyak kurang pengetahuan tentang materi Intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau, dan kami ingin lebih mengetahui tentang materi tersebut dangan ini kami melakukan penelitian terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut,

B.     Rumusan Masalah
Ø  Apa pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
Ø  Apa perbedaan kecambah kacang hijau di tempat gelap, terang, dan cahaya satu sisi.


C.     Tujuan Penelitian
·         Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah
·         Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada kecambah yang terkena cahaya matahari dan tidak terkena sinar matahari langsung.


D.     Manfaat
      ·       Manfaat untuk penyusun
Dengan melakukan penelitian ini kami dapat memberikan pengalaman khususnya untuk kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
·       Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kecambah yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat.
















LANDASAN TEORITIS
A.     Teori Dasar
            Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
            Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbungan dan menghasilkan biji kembali.
            Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Seangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
            Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa factor eksternal dan internal, salah satu faktoe eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suati hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
            Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
            Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahay merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
·         Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Secara umun pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami deferensiasi.
            Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :

·         Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
a.       Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.      Akar embrionik, yaitu calon akar
c.       Kotiledon, yaitu cadangan makanan

·         Pertumbuhan Sekunder
Terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.
B.     Variabel Penelitian

·         Variabel manipulasi/bebas (Intensitas cahaya, kecambah, tempat)
·         Variabel respons (Pertumbuhan)
·         Variabel kontrol (Tanah, air, tinggi awal, jenis kecambah)
·         Variabel pengganggu (Diusahakan sama tetapi tidak bisa)


C.     Definisi Operasional

Intensitas cahaya adalah jumlah suatu cahaya dalam suatu tempat yang dapat diukur dengan alat tertentu, tetapi disisni kami tidak mengukurnya, kami hanya menggunakan metode kualitatif yaitu dengan kondisi berbeda (gelap, terang , cahaya satu sisi, suhu dingin). Pertumbuhan ialah proses bertambahnnya tinggi, cara pengambilan data kami menggunakan penggaris untuk menggukur tinggi, carilah selisih untuk mengetahui cepat pertumbuhan. Pada keadaan terang tumbuhan terhambat, tumbuhan pada keadaan gelap pertumbuhan sangat cepat ,  tumbuhan pada keadaan cahaya satu sisi pertumbuhan cepat dan batang membengkok, dan pada keadaan dingin pertumbuhan sangat lamabat. . Intensitas cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah yaitu terurainya auksin karena cahaya.

D.     Hipotesis
·         Intensitas cahaya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, karena dapat menguraikan hormone auksin
·         Tumbuhan kecambah yang berada di tempat yang intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi batang yang berbeda
·          Tumbuhan di tempat  gelap akan lebih tinggi daripada di tempat terang
METODE PENELITIAN

A.     Alat dan Bahan

·         Kecambah
·         Gelas aqua (pot kecil)
·         Kardus
·         Kantong plastik (hitam)
·         Kapas putih
·         Gunting
·         Penggaris
·         Spidol
·         Tanah
·         Air
·         Cawan
·         Selotip
·         Kertas HVS

B.     Cara Kerja

·         Siapkan dan pilihlah kecambah yang baik (akar lurus).
·         Tandai tiap-tiap tempat kecambah sebanyak 5 buah (1-5) dengan spidol.
·         Lalu siapkan cawan yang telah diberi kapas dan air, kemudian letakkan kecambah yang telah disiapkan dan diukur sebanyak 5 buah (tiap kecambah yang ditanam), dan tandai tiap tempat kecambah dengan spidol.
·         Ukur tanaman kecambah setiap harinya selama 5 hari.
·         Siram setelah kecambah diukur.
·         Amati setiap perubahan dan perkembangan tanaman kecambah tersebut.









C.      Hasil Data (Tabel Pengamatan)
TEMPAT
TERANG
GELAP
CAHAYA SATU SISI
DINGIN
KET

1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5


HARI KE-





















0
1.1
1,2
1.3
1
1
0.8
0.6
0.8
0.9
0.8
0.8
1.1
0.8
0.8
0.8
1.4
1.9
1.4
1.5
1.4

1
2
1.6
1.5
1.4
1.5
3.4
1.8
2.6
2
3.4
1.8
1.3
1.6
2
1.4
1.5
2
1.6
1.8
1.5

2
5.8
5
3.1
2.1
5.7
8.3
8.8
9.5
8.9
8.2
5.2
7.6
9
9.1
8.8
1.6
2.1
1.8
1.9
1.7

3
6.2
6.5
6.4
5
5.8
10.5
12
11.7
10.5
12.9
9
9.5
10.5
9.5
10.2
1.6
2.2
1.8
1.9
1.7

4
8.5
8.4
7.5
6
7.3
13
15
14.5
11.5
15
9.4
12.2
14
11.5
12.5
1.6
2.2
1.8
1.9
1.7

RATA RATA
4.72
4.54
3.96
3.1
4.26
7.2
7.64
7.82
6.76
8.06
5.24
6.34
6.98
6.58
6.74
1.54
2.08
1.68
1.8
1.6

RATA RATA kumulatif
4.116
7.496
6.376
1.74


DESKRIPSI
1.       Batang tinggi
2.       Daun berwarna hijau
3.       Berklorofil
1.       Batang tinggi
2.       Batang lemah
3.       Daun berwarna pucat dan kecil
4.       Tidak berklorofil
1.       Batang tinggi (menuju ke sumber cahaya)
2.       Daun berwarna hijau
3.       Berklorofil
4.       Batang lemah
1.       Batang rendah
2.       Daun pucat dan kecil
3.       Tidak berklorofil









selisih hari ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5


1
0.9
0.4
0.2
0.6
0.5
2.6
1.2
1.8
1.1
2.6
1
0.2
0.8
1.2
0.6
0.1
0.1
0.2
0.3
0.1

2
3.8
3.4
1.6
0.7
4.2
4.9
7
6.9
6.9
4.8
3.4
6.3
7.4
7.1
7.4
0.1
0.1
0.2
0.1
0.2

3
0.4
1.5
3.3
2.9
0.1
23.2
3.2
2.2
1.6
4.7
0.8
1.9
1.5
0.4
1.4
0
0.1
0
0
0

4
2.3
1.9
1.1
1
1.5
2.5
3
2.8
1
2.1
3.4
2.7
3.5
2
2.3
0
0
0
0
0

Rata-rata
1.85
1.8
1.55
1.3
1.75
3.05
3.6
3.42
10.6
3.55
2.15
2.77
3.3
6.3
2.92
0.07
0.07
0.1
0.1
0.05


































D.     Analisis Data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap, terang, dan di tempat cahaya satu sisi. Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang, daun kecil dan pucat, daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil, batang tidak kokoh, dan tidak berklorofil, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun berkembang sempurna,berklorofil dan berwarna hijau, sedangkan tanaman yang di letakkan di cahaya satu sisi akan memanjang dan membengkok ke arah sumber cahaya, dan di tempat dingin batang rendah, dan bahkan tidak ada pertumbuhan sama sekali, hal tersebut dikarenakan suhu yang terlalu tinggi atau rendah dari suhu optimumnya, suhu optimum bagi tumbuhan berkisar antara 10ºC-38ºC. Suhu juga berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.











PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
            Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar