Ini aku share laporan praktikum saat aku SMA,semoga bermanfaat.
LAPORAN BIOLOGI
Tentang
Pengaruh cahaya pada Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau
O
L
E
H
Nama: Hidayanti
Kelas: XII IPA 1
Guru Pembimbing: Nurul Aini Spd
SMA
NEGERI 1 SUNGAI PANDAN
TAHUN
AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah, Tuhan
Yang Maha Esa. Berkat limpahan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan laporan pengamatan
tentang Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang hijau.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai pengamatan yang telah kami dilaksanakan.
Pelaksanaan penelitian ini diuraikan secara jelas pada
laporan kegiatan ini, diantaranya : tujuan yang hendak dicapai, sasaran
pelaksanaan kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan serta output dari
pelaksanaan kegiatan.
Laporan kegiatan ini tidak luput dari kesalahan karena
kami hanya manusia biasa yang tidak sempurna semoga dapat menjadi bahan
evaluasi dan tolok ukur dalam pelaksanaan pengamatan dan menjadi bahan
perbaikan untuk masa yang akan datang.
Alabio ,19 Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
vKata
Pengantar……………………………………………………………………………….i
vDaftar Isi…………………………………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………...1
D. Manfaat ………………………………………………………………………………………….2
LANDASAN
TEORITIS
A. Teori Dasar……………………………………………………………………………………3
B. Hipotesis………………………………………………………………………………………..4
C. Variabel
Penelitian……………………………………………………………….……….4
D. Definisi
Operasional Variabel……………………………………………….………4
METODE
PENELITIAN
A. Alat dan Bahan……………………………………………………………………….……..5
B. Cara Kerja……………………………………………………………………………………..5
C. Hasil Data (Tabel
Pengamatan)……………………………………………..…….6
D. Diskripsi…………………………………………………………………………………………6
E. Analisis Data……………………………………………………………………….…………7
PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada
tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Banyak sekali teori
yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Namun,
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum mengetahui
kebenarannya pada lingkungan kita.
Cahaya
matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Baik bagi manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Kekurangan
cahaya matahari dan air sangat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil
dibuat dari hasil – hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya
tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika
intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak.
Kami masih merasa banyak kurang pengetahuan
tentang materi Intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau,
dan kami ingin lebih mengetahui tentang materi tersebut dangan ini kami
melakukan penelitian terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut,
B. Rumusan
Masalah
Ø
Apa
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
Ø
Apa
perbedaan kecambah kacang hijau di tempat gelap, terang, dan cahaya satu sisi.
C. Tujuan
Penelitian
·
Untuk mengetahui pengaruh yang
diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah
·
Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan
pada kecambah yang terkena cahaya matahari dan tidak terkena sinar matahari langsung.
D. Manfaat
· Manfaat
untuk penyusun
Dengan
melakukan penelitian ini kami dapat memberikan pengalaman khususnya untuk kami
sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang diletakan dilingkungan yang berbeda
intensitas cahayanya.
· Manfaat
untuk pembaca
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kecambah dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kecambah yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya,
sehingga dapat menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat.
LANDASAN TEORITIS
A. Teori
Dasar
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka).
Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi
dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang
menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah
mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbungan dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya
plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan
epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke
atas tanah, misalnya kacang hijau. Seangkan perkecambahan hypogeal adalah
apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun
lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah,
misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh beberapa factor eksternal dan internal, salah satu faktoe
eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang
diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suati hormone
pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya
penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang
berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu
gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam
tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap
etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan
kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang
reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahay merah (600 nm) disingkat Pr dan
yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
·
Pertumbuhan
Pada Tumbuhan
Secara umun pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuatan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami deferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang
terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat
2 macam pertumbuhan, yaitu :
·
Pertumbuhan
Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan
sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari
tumbuhan seperti akar dan batang.
a.
Tunas
embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.
Akar
embrionik, yaitu calon akar
c.
Kotiledon,
yaitu cadangan makanan
·
Pertumbuhan
Sekunder
Terjadi akibat aktivitas
pembelahan mitosis pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral) sehingga
mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.
B. Variabel
Penelitian
·
Variabel
manipulasi/bebas (Intensitas cahaya, kecambah, tempat)
·
Variabel
respons (Pertumbuhan)
·
Variabel
kontrol (Tanah, air, tinggi awal, jenis kecambah)
·
Variabel
pengganggu (Diusahakan sama tetapi tidak bisa)
C. Definisi
Operasional
Intensitas
cahaya adalah jumlah suatu cahaya dalam suatu tempat yang dapat diukur dengan
alat tertentu, tetapi disisni kami tidak mengukurnya, kami hanya menggunakan
metode kualitatif yaitu dengan kondisi berbeda (gelap, terang , cahaya satu
sisi, suhu dingin). Pertumbuhan ialah proses bertambahnnya tinggi, cara
pengambilan data kami menggunakan penggaris untuk menggukur tinggi, carilah
selisih untuk mengetahui cepat pertumbuhan. Pada keadaan terang tumbuhan
terhambat, tumbuhan pada keadaan gelap pertumbuhan sangat cepat , tumbuhan pada keadaan cahaya satu sisi
pertumbuhan cepat dan batang membengkok, dan pada keadaan dingin pertumbuhan
sangat lamabat. . Intensitas cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah
yaitu terurainya auksin karena cahaya.
D. Hipotesis
·
Intensitas cahaya dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, karena dapat menguraikan hormone auksin
·
Tumbuhan kecambah yang berada di tempat yang
intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi batang yang berbeda
·
Tumbuhan di tempat
gelap akan lebih tinggi daripada di tempat terang
METODE
PENELITIAN
A. Alat
dan Bahan
·
Kecambah
·
Gelas
aqua (pot kecil)
·
Kardus
·
Kantong
plastik (hitam)
·
Kapas
putih
·
Gunting
·
Penggaris
·
Spidol
·
Tanah
·
Air
·
Cawan
·
Selotip
·
Kertas
HVS
B. Cara
Kerja
·
Siapkan
dan pilihlah kecambah yang baik (akar lurus).
·
Tandai
tiap-tiap tempat kecambah sebanyak 5 buah (1-5) dengan spidol.
·
Lalu
siapkan cawan yang telah diberi kapas dan air, kemudian letakkan kecambah yang
telah disiapkan dan diukur sebanyak 5 buah (tiap kecambah yang ditanam), dan
tandai tiap tempat kecambah dengan spidol.
·
Ukur
tanaman kecambah setiap harinya selama 5 hari.
·
Siram
setelah kecambah diukur.
·
Amati
setiap perubahan dan perkembangan tanaman kecambah tersebut.
C. Hasil Data (Tabel Pengamatan)
TEMPAT
|
TERANG
|
GELAP
|
CAHAYA SATU SISI
|
DINGIN
|
KET
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
HARI KE-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
0
|
1.1
|
1,2
|
1.3
|
1
|
1
|
0.8
|
0.6
|
0.8
|
0.9
|
0.8
|
0.8
|
1.1
|
0.8
|
0.8
|
0.8
|
1.4
|
1.9
|
1.4
|
1.5
|
1.4
|
|
1
|
2
|
1.6
|
1.5
|
1.4
|
1.5
|
3.4
|
1.8
|
2.6
|
2
|
3.4
|
1.8
|
1.3
|
1.6
|
2
|
1.4
|
1.5
|
2
|
1.6
|
1.8
|
1.5
|
|
2
|
5.8
|
5
|
3.1
|
2.1
|
5.7
|
8.3
|
8.8
|
9.5
|
8.9
|
8.2
|
5.2
|
7.6
|
9
|
9.1
|
8.8
|
1.6
|
2.1
|
1.8
|
1.9
|
1.7
|
|
3
|
6.2
|
6.5
|
6.4
|
5
|
5.8
|
10.5
|
12
|
11.7
|
10.5
|
12.9
|
9
|
9.5
|
10.5
|
9.5
|
10.2
|
1.6
|
2.2
|
1.8
|
1.9
|
1.7
|
|
4
|
8.5
|
8.4
|
7.5
|
6
|
7.3
|
13
|
15
|
14.5
|
11.5
|
15
|
9.4
|
12.2
|
14
|
11.5
|
12.5
|
1.6
|
2.2
|
1.8
|
1.9
|
1.7
|
|
RATA RATA
|
4.72
|
4.54
|
3.96
|
3.1
|
4.26
|
7.2
|
7.64
|
7.82
|
6.76
|
8.06
|
5.24
|
6.34
|
6.98
|
6.58
|
6.74
|
1.54
|
2.08
|
1.68
|
1.8
|
1.6
|
|
RATA RATA kumulatif
|
4.116
|
7.496
|
6.376
|
1.74
|
|
|
DESKRIPSI
|
1. Batang
tinggi
2. Daun
berwarna hijau
3. Berklorofil
|
1.
Batang tinggi
2.
Batang lemah
3.
Daun berwarna pucat dan kecil
4.
Tidak berklorofil
|
1. Batang
tinggi (menuju ke sumber cahaya)
2. Daun
berwarna hijau
3. Berklorofil
4. Batang
lemah
|
1. Batang
rendah
2. Daun
pucat dan kecil
3. Tidak
berklorofil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
selisih hari ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
1
|
0.9
|
0.4
|
0.2
|
0.6
|
0.5
|
2.6
|
1.2
|
1.8
|
1.1
|
2.6
|
1
|
0.2
|
0.8
|
1.2
|
0.6
|
0.1
|
0.1
|
0.2
|
0.3
|
0.1
|
|
2
|
3.8
|
3.4
|
1.6
|
0.7
|
4.2
|
4.9
|
7
|
6.9
|
6.9
|
4.8
|
3.4
|
6.3
|
7.4
|
7.1
|
7.4
|
0.1
|
0.1
|
0.2
|
0.1
|
0.2
|
|
3
|
0.4
|
1.5
|
3.3
|
2.9
|
0.1
|
23.2
|
3.2
|
2.2
|
1.6
|
4.7
|
0.8
|
1.9
|
1.5
|
0.4
|
1.4
|
0
|
0.1
|
0
|
0
|
0
|
|
4
|
2.3
|
1.9
|
1.1
|
1
|
1.5
|
2.5
|
3
|
2.8
|
1
|
2.1
|
3.4
|
2.7
|
3.5
|
2
|
2.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
Rata-rata
|
1.85
|
1.8
|
1.55
|
1.3
|
1.75
|
3.05
|
3.6
|
3.42
|
10.6
|
3.55
|
2.15
|
2.77
|
3.3
|
6.3
|
2.92
|
0.07
|
0.07
|
0.1
|
0.1
|
0.05
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
D. Analisis
Data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis.
Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman.
Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang
tumbuh dalam keadaan gelap, terang, dan di tempat cahaya satu sisi. Pada
umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan). Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman
mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih
panjang, daun kecil dan pucat, daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil,
batang tidak kokoh, dan tidak berklorofil, dalam keadaan terang tumbuhan lebih
pendek, batang kokoh, daun berkembang sempurna,berklorofil dan berwarna hijau,
sedangkan tanaman yang di letakkan di cahaya satu sisi akan memanjang
dan membengkok ke arah sumber cahaya, dan di tempat dingin batang rendah, dan bahkan tidak
ada pertumbuhan sama sekali, hal tersebut dikarenakan suhu yang terlalu tinggi
atau rendah dari suhu optimumnya, suhu optimum bagi tumbuhan berkisar antara
10ºC-38ºC. Suhu juga berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi,
transpirasi, dan reproduksi.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh
faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya,
dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan
menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan
kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin
yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel
pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh
kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh,
daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih
pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan
yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya
matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung
klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya
memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi
karena cahaya dapat menguraikan auksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar