.popular-posts ul{padding-left:0px;} .popular-posts ul li {background: #FFF url(http://4.bp.blogspot.com/-oOVUW06ghgo/UHwuqL9TltI/AAAAAAAAGKU/Nj4DQnvft8k/s1600/1.gif) no-repeat scroll 5px 10px; list-style-type: none; margin:0 0 5px 0px; padding:5px 5px 5px 20px !important; border: 1px solid #ddd; border-radius:10px; -moz-border-radius:10px; -webkit-border-radius:10px; } .popular-posts ul li:hover { border:2px solid #6BB5FF; background:#000000; } .popular-posts ul li a:hover { text-decoration:none; color:#FFF8DC; } .popular-posts .item-thumbnail img { webkit-border-radius: 100px; -moz-border-radius: 100px; border-radius: 100px; -webkit-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); -moz-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, .4); }

Kamis, 27 Oktober 2016

Laporan Biologi tentang Metabolisme



PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

B.     Rumusan Masalah

·         Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

C.    Tujuan

1.      Menyelidiki peranan enzim katalase.
2.      Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.




D.    Manfaat
·         Bagi Siswa
Dengan melakukan penelitian ini kami dapat memberikan pengalaman khususnya untuk kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta menambah  pengetahuan tentang Peanan Enzim Katalase. Dan juga sebagai referensi untuk membantu kami untuk pembuatan laporan penelitian.
·         Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh enzim katalase terhadap hydrogen peroksida.










  

LANDASAN TEORI

A.    Teori Dasar

1.      Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

2.      Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
·         Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
·         Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

3.      Ciri – Ciri Enzim

·         Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
·         Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
·         Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
·         Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
·         Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
·         Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
·         Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

4.      Cara Kerja Enzim

·         Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
·         Teori Induced Fit
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
B.     Hipotesis

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

C.    Variabel Penelitian

a.       Variabel  terikat    : Banyak gelembung dan nyala bara api
b.      Variabel bebas       : NaOH, HCl, dan suhu
c.       Variabel control    : H2O2 dan ektrak hati ayam




D.    Definisi Operasional

·         Hati ayam terdapat enzim katalase, karena dalam percobaan ekstrak hati ayam + H2O2 terdapat banyak gelembung gas dan saat di beri lidiyang membara menjadi menyala. Enzim katalase juga terdapat dalam wortel dan daun, dalam percobaan wortel + H2O2 dan ekstrak daun + H2O2 terdapat gelembung gas dan saat di beri lidi yang membara menjadi menyala.
·         Untuk memudahkan substratbercampur dengan bahan maka bahan tersebut di buat ekstrak atau dengan cara lain yaitu di potong kecil-kecil sekitar 0,5 cm x 0,5 cm
·         Fungsi H2O2 adalah sebagai substrat karena enzim katalase bekerja menguraikan H2O2
·         Di gunakan HCL karena untuk mengetahui pH terutama kesamaan terhadap enzim katalase
·         Digunakan NaOH berfungsi untuk mempengaruhi pH terutama basa terhadap enzim katalase. Enzim katalase tidak dapat bekerja pada pH lebih dari 7
·         Dilakukan pemanasan karena untuk mengetahui pengaruh suhu terahadap kerja enzim katalase, terutama suhu panas
·         Dilakukan pemerian es karena untuk mengatahui perngaruh suhu terhadap enzim katalase, terutama suhu dingin. Enzim katalase tidak dapat bekerja pada suhu dingin. Banyak sedikitnya gelembung gas menunjukkan banyak sedikitnya oksigen dan enzim katalase
·         Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu dan pH

























METODE PENELITIAN

A.      Alat dan Bahan

1.       Tabung reaksi
2.       Pipet ukur
3.       Tabung ukur
4.       Gelas kimia
5.       Satu set alat penumbuk
6.       Korek api
7.       Kaki tiga
8.       Lampu spiritus
9.       Penjepit tabung
10.   Hati ayam
11.   Larutan H2O2
12.   Larutan HCL
13.   Larutan KOH
14.   Akuades

B.      Cara Kerja

1.       Buatlah potongan hati ayam.
2.       Haluskan tiap-tiap potongan hati ayam dengan alat penumbuk.
3.       Siapkan lima tabung reaksi dan berilah label A sampai dengan E.
4.       Siapkan 2 ml ekstrak hati, masukkan dalam masing-masing tabung. Tambahkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam lima tabung reaksi tersebut.
5.       Selanjutnya, pada tabung A ditambahkan 2 ml larutan H2O2, pada tabung B ditambahkan dengan 10 tetes HCL pekat,  pada tabung C ditambahkan dengan 10 tetes KOH.
6.       Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-benar tertutup rapat).
7.       Sementara anggota kelompok yang lain membakar lidi hingga muncul bara api.
8.       Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara api ke dalam mulut tabung reaksi.
9.       Amati pembentukan gelembung pada tabung dan keadaan bara api pada kelima tabung tersebut
10.   Catat perubahan yang terjadi dalam bentu tabel.






C.      Hasil Data

No
Perlakuan
Jumlah Gelembung
Nyala Api
Perubahan Warna
1
Ekstrak Hati i + H2O2
+++
Menyala
Merah pucat
2
Ekstrak Hati + H2O2 + HCL
+
Menyala
Coklat muda ada endapan
3
Ekstrak Hati + H2O2 + NaOH
+++
Tidak Menyala
Merah kecoklatan ada endapan
4
Ekstrak Hati + H2O2 dalam air panas
+
Tidak Menyala
Abu-abu ada endapan
5
Ekstrak Hati + H2O2 dalam es
++
Menyala
Merah Pucat

Keterangan :
+ + +         = banyak gelembung
+ +             = gelembungnya sedang
+                = sedikit gelembung
-                 = tidak ada gelembung

D.      Analisa Data

Pada praktikum kali ini kami menggunakan ekstrak hati ayam sebagai bahan percobaan, karena hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan apabila kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung dan menyala apabila ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di atas tabung reaksi.
·         Pada hati ayam
1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).
2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Penambahan HCL dihasilkan gelembung dalam kategori sedikit namun bara api juga menyala dalam intensitas sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.

3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5.      Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
 dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).









PENUTUP
A.      Kesimpulan
Enzim katalase merupakan enzim yang berfungsi untuk menguraikan peroksida air yang bersifat racun dan dapat merusak sel tubuh. Peroksida air dihasilkan dari proses ekskresi yang jika tidak dibuang dan mengalami penimbunan di dalam tubuh akan menjadi penyakit bagi tubuh tersebut. Enzim katalase banyak terdapat pada organ hati karena pada organ hati terjadi proses penetralan racun. Enzim katalase menguraikan peroksida air (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim katalase akan rusak pada pH yang terlalu asam, terlalu basa, ataupun jika dipanaskan pada suhu yang terlalu ekstrim. Karena pada suhu yang terlalu ekstrim enzim akan mengalami koagulasi (menggumpal). Enzim katalase bekerja secara khusus/spesifik karena hanya bekerja untuk menguraikan peroksida air.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar